TEOREMA SUPERPOSISI
Dasar Teori :
Teorema Superposisi memberikan
suatu konsep rangkaian yang penting. Dimana tiap sumber energy dipertimbangkan
secara terpisah. Tiap-tiap efek kemudian dikombinasikan untuk memberikan efek
total.
Konsep ini dapat digunakan untuk
anbalisi rangkaian yang sederhana. Beberapa pedoman pada rangkaian dimana lebih
cocok untuk analisis superposisi, yaitu :
1. Lebih dari satu sumber energy
2. Sumber tegangan atau sumber arus
3. Struktur rangkaian sempurna
Ada enam dasar operasi dalam
penerapan teorema superposisi untuk menganalisa rangkaian :
1. Pilih satu sumber energy
2. Untuk sumber yang lain :
a. Sumber tegangan dihubung singkat ( short
circuit)
b. Sumber arus di open circuit
3. Hitung resistansi
4. Tentukan arus atau tegangan tiap-tiap elemen. Catat
arah dan polaritasnya.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sumber yang lain
6. Jumlahkan hasil masing-masing secara dialjabarkan
Pada teorema ini hanya berlaku untuk
rangkaian yang bersifat linier, dimana rangkaian linier adalah suatu rangkaian
dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta
dan x = variabel.
Dalam
setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arusdapat dihitung
dengan cara :
Menjumlah
aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/
bebas
yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya
diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa
jika terdapat n buah sumber bebas maka dengan teorema superposisi samadengan n
buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut
akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja
teorema superposisi menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang
bebasnya.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas
dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber independent atau sumber
bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier (sumber dependent arus/
tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain, atau sebanding
dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor (R ),
induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).
Arus yang
melalui, atau tegangan yang melintas sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear
dua arah sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan secara
terpisah oleh masing-masing sumber. Arus total yang melalui sembarang bagian
jaringan sama dengan jumlah aljabar arus yang dihasilkan secara terpisah yang
tidak saling tergantung oleh masing-masing sumber.(Sebuah jaringan dengan dua
sumber : jika arus yang dihasilkan oleh salah satu sumber memiliki arah
tertentu, sedangkan yang dihasilkan oleh sumber yang lain berlawanan arah yang
melalui tahanan yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah perbedaan arus di
antara keduanya dan memiliki arah mengikuti yang lebih besar. Jika arus yang
dihasilkan memiliki arah yang sama, maka arus yang dihasilkan adalah jumlah
keduanya.)
Prinsip
Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena daya yang
hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding dengan kuadrat arus
atau tegangan (tidak linear). Untuk memperhatikan pengaruh masing-masing sumber
secara terpisah yang tidak bergantung sama lain, maka sumber tersebut perlu
diambil dan ditempatkan kembali tanpa
mempengaruhi hasil akhir. Untuk mengambil sumber tegangan, maka perbedaan
potensial antara terminal sumber tegangan harus ditetapkan berharga nol
(dihubung singkat). Untuk mengambil sumber arus, maka diperlukan bahwa
terminalnya terbuka (untai terbuka). Sembarang hambatan dalam yang berhubungan
dengan sumber yang dicabut, tidak dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan.
Pengaruh
pengambilan sumber praktis : Pengaruh
pengambilan sumber ideal :
Contoh 1 :
Tentukan I1 untuk
jaringan :
- Penggantian Sumber Tegangan, menghitung I’1 dengan Aturan Pembagi Arus.
- Penggantian Sumber Arus, menghitung I’’1 dengan Hukum Ohm.
Karena I’1 dan I’’1
memiliki arah yang sama, maka arus I1 sama dengan jumlah arus
keduanya.
I1
= I’1 + I’’1 = 0 A
+ 5 A = 5 A
Teorema superposisi
berlaku untuk semua rangkaian linear dan bilateral. Dalam
teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih sumber yang bebas. Sumber
tersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus.
Sumber-sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya
berpatokan pada satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu persatu.
Sumber-sumber tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu sumber lain
(sumber tunggal) bekerja digantikan oleh rangkaian hubung singkat (short),
sumber-sumber arus digantikan dengan rangkaian terbuka (o.c). Teorema
superposisi digunakan untuk menghitung besar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih dahulu arah
arus pada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang
dapat di analisis dengan metode atau teorema superposisi.
Sifat- Sifat Teorema Superposisi :
- Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
- Tidak berpengaruh dengan sumbernya
- Besar I3 akan sama dengan I 1/3 + I 2/3 apabila searah
- Jika I 1/2 > I 2/2 maka I 1/2 - I2/2 atau sebaliknya
Langkah Percobaan
Menghitung arus dengan dua sumber tegangan.
1.
Berpatokan
pada V1 dan pada V2 di short.
·
Cari arus yang dihasilkan oleh V1 saja. Ganti sumber tegangan V2 dengan hubung singkat.
·
Carilah arus pada I11
dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R4
·
Setelah RT
di ketahui maka I11,
I21, I31
dapat di cari
2.
Bepatokan
pada V2 saja dan pada V1 di short
·
Cari arus yang dihasilkan oleh V2 saja. Ganti sumber tegangan V1 dengan hubung singkat.
·
Carilah arus pada I12
dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R5
- Setelah RT di ketahui maka I12, I22, I32 dapat di cari dengan formula dibawah ini:
a. Menghitung
arus menggunakan sumber tegangan dan arus.
1. Berpatokan
pada I dan E di hubung singkat
·
Cari arus yang dihasilkan oleh I saja.
·
Ganti sumber tegangan E dengan hubung singkat. (Lihat gambar di
bawah ini)
I 1/3 tidak dicari karena tidak ada arus yang
melewati R3
2. Berpatokan
pada sumber tegangan (E)
·
Cari arus yang dihasilkan oleh tegangan E saja.
·
Ganti arus I dengan rangkaian terbuka (o.c)
Dari
gambar di atas akan di dapat suatu formulasi sebagai berikut :
Diagram
Rangkaian
Penyelesaian :
1.
Jawaban
:
Pada
saat sumber tegangan aktif/bekerja maka sumber arus tidak aktif (diganti dengan
tahanan
dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit) :
Pada
saat sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan tidak aktif (diganti dengan
tahanan
dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit) :
2 .
Jawaban
:
Pada
saat sumber Vs = 17V
aktif/bekerja maka sumber tegangan 6 V diganti dengan
tahanan
dalamnnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber arus 2 A
diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit
:
Pada
saat sumber Vs = 6V
aktif/bekerja maka sumber tegangan 17 V diganti dengan
tahanan
dalamnnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber arus 2 A
diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit
:
Pada
saat sumber Is = 2A aktif/bekerja
maka sumber tegangan 17 V diganti dengan
tahanan
dalamnnya yaitu nol atau rangkaian short circuit, dan sumber tegangan 6
V
diganti
dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit :
3.
Jawaban
:
Pada
rangkaian ini terdapat sumber tak bebasnya, maka tetap dalam perhitungan dengan
teorema superposisi membuat analisis untuk n buah keadaan sumber bebas, pada
soal diatas terdapat dua buah sumber bebas, maka dengan superposisi terdapat
dua buah keadaan yang harus dianalisis.
Pada
saat sumber Is = 8A
aktif/bekerja maka sumber arus 4A diganti dengan tahanan
dalamnnya
yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :
Pada
saat sumber Is = 4A
aktif/bekerja maka sumber arus 8A diganti dengan tahanan
dalamnnya
yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar